Jakarta. Kementerian Kesehatan telah menugaskan 12 laboratorium negara di seluruh negeri untuk melakukan deteksi dini Mpox dan mencegah wabah tersebut, kata seorang kata Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono dalam konferensi pers, Minggu (18/8/2024).
Laboratorium tersebut berlokasi di kota-kota besar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Yudhi mengatakan pengunjung asing diharuskan untuk mengungkapkan informasi tentang catatan medis dan riwayat perjalanan terkini dengan mengisi formulir di gerbang masuk setelah Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan global.
“Pengunjung yang sakit diimbau untuk tidak melanjutkan perjalanan [di Indonesia],” ujarnya.
Indonesia mencatat 73 kasus Mpox tanpa kematian pada tahun 2023.
AP melaporkan bahwa wabah Mpox 2022 di lebih dari 70 negara melambat dalam beberapa bulan, sebagian besar berkat program vaksinasi dan obat-obatan yang disediakan bagi populasi berisiko di negara-negara kaya.
Saat ini, mayoritas kasus Mpox terjadi di Afrika -- dan 96 persen dari kasus dan kematian tersebut terjadi di Kongo, salah satu negara termiskin di dunia yang sistem kesehatannya sebagian besar telah runtuh akibat beban kekurangan gizi, kolera, dan campak.
Mpox, yang juga dikenal sebagai cacar monyet, menyebar terutama melalui kontak kulit dengan orang yang terinfeksi atau pakaian atau seprai mereka yang kotor. Penyakit ini sering kali menyebabkan lesi kulit yang terlihat sehingga orang cenderung tidak melakukan kontak dekat dengan orang lain.
Selain menyediakan laboratorium, pemerintah juga melakukan penyelidikan epidemiologi, pencatatan NAR, dan menginformasikan WHO soal kasus MPOX di Indonesia.
Obat-obatan juga telah disiapkan. Selain itu perawatan akan dilakukan bergantung pada keparahan kasus. Bagi kasus ringan diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan Puskesmas. Sementara kasus berat dirawat di rumah sakit.
Masyarakat dengan gejala diminta untuk menggunakan masker medis dan menghindari aktivitas di luar rumah. Selain itu bisa memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.
"Jika merasa sakit dianjurkan menggunakan masker medis. Jika mengalami gejala Mpox diharapkan periksa ke puskesmas atau rumah sakit, dan menghindari aktivitas di luar rumah," ungkapnya.
(Red)